Jenis Tanah yang Baik untuk Tanaman Pertanian dan Perkebunan

Jenis-Tanah-untuk-Tanaman

Indonesia memiliki jenis tanah yang berbeda dengan karakteristik dan keunggulan yang berbeda pula. Lantai sendiri memiliki banyak kegunaan. Mulai dari kegiatan pembangunan infrastruktur hingga kegiatan pertanian (pertanian).

Dalam bidang pertanian, tanah digunakan sebagai media tanam yang sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan tanaman itu sendiri. Oleh karena itu, petani memiliki tanggung jawab pribadi untuk membiasakan diri dengan lingkungan tanaman yang berbeda sehingga mereka tidak gagal. Lahan skala rumah tangga juga diperlukan dengan kriteria tertentu bagi petani yang menanam berbagai tanaman secara industri atau komersial.

Pastikan Anda mengetahui tanah yang tepat untuk jenis tanaman Anda untuk mendapatkan hasil terbaik. Agar anda tidak salah dalam memilih tanaman anda, kali ini anda harus menyimak artikel kami.

Jenis Tanah yang Baik untuk Tanaman

Tanaman membutuhkan nutrisi yang cukup, yang diperoleh dari lingkungan tanaman, yaitu tanah atau tanah. Ternyata pupuk tidak akan efektif jika sejak awal Anda salah memilih media tanam. Sebelum memikirkan pupuk apa saja yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbanyakan tanaman, pertimbangkan untuk menggunakan jenis tanah ini sebagai media tanam.

Berikut 3 jenis tanaman yang bisa Anda gunakan untuk tanaman Anda : 

Tanah Humus

Istilah humus mungkin terdengar sangat familiar bagi Anda. Humus adalah tanah dengan sifat yang sangat subur dan struktur yang longgar. Oleh karena itu, hummus banyak digunakan dalam pertanian.

Humus sendiri merupakan jenis tanah yang terbentuk dari pelapukan daun dan bagian pohon lainnya seperti batang pohon. Selain itu, humus juga mengandung campuran kotoran hewan.

Komposisi humus mirip dengan kompos, karena terdiri dari bahan-bahan alami berupa kotoran tumbuhan dan hewan. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan diolah menjadi humus oleh mikroorganisme di dalam tanah.

Di alam, proses pembentukan humus (humus formation) terjadi sepenuhnya secara alami. Namun, manusia juga dapat melakukan proses ini secara artifisial. Proses buatan digunakan untuk membuat kompos yang sangat baik untuk tanaman.

1. Sifat Humus

Beberapa sifat atau ciri-ciri humus antara lain sebagai berikut:

– Humus biasanya berwarna gelap, seperti coklat tua atau kehitaman.

– Humus yang terbentuk akibat proses pelapukan biasanya terletak di lapisan permukaan, sehingga tidak stabil terhadap faktor luar seperti suhu, kelembaban dan lain-lain.

– Strukturnya sangat gembur dan tidak sepadat pada jenis tanah lainnya.

– Ini memiliki sifat yang sangat subur. Secara kimiawi, humus mengandung senyawa organik, beberapa di antaranya adalah fenol, asam alifatik, asam karboksilat, dan hidroksida.

– Daya serap air yang tinggi, sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman.

– Mengandung banyak nutrisi.

B. Tanah Aluvial

Bagi orang awam, istilah banjir mungkin masih terdengar asing. Alluvium pada dasarnya merupakan jenis tanah yang juga tersebar luas di Indonesia. Hal ini terkait dengan morfologi dan iklim negara kita.

Jenis tanah alluvial sendiri terbentuk dari proses sedimentasi material berlanau dan pasir halus yang terbawa aliran air melalui proses erosi. Saat material mencapai cekungan atau area terdalam, terjadi proses pengendapan. Itulah sebabnya terjadi banjir di dataran rendah. Misalnya rawa, muara, bantaran sungai atau di samping sungai besar. 

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang cocok untuk pertanian. Ini karena kandungan nutrisinya. Di Indonesia, penggenangan sering dimanfaatkan untuk bercocok tanam tanaman pangan seperti tanaman sampingan atau sawah.

Ciri- ciri Tanah Humus

Ciri-ciri jenis tanah aluvial antara lain:

– Biasanya, banjir berbutir halus. Namun, detailnya mungkin tidak sama dari satu tempat ke tempat lain. Semakin jauh dari sumbernya, semakin halus butiran dalam banjir.

– Memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, sehingga baik untuk tanaman. – Terletak di dataran rendah. Umumnya, dataran banjir terletak di dekat aliran sungai. Tapi mereka juga bisa menjadi daerah yang dulunya sungai tapi sekarang benar-benar bertingkat.

C. Tanah Vulkanik

Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyak gunung berapi. Di sisi lain, letusan gunung berapi sendiri merupakan bencana bagi masyarakat sekitar. Namun disisi lain, endapan dari material erupsi sangat bermanfaat.

Endapan ini kemudian disebut sebagai tanah vulkanis. Jenis tanah ini berasal dari letusan gunung berapi. Saat gunung berapi meletus, ia memuntahkan berbagai material dari ruang magma.

Berbagai gas dan material padat seperti debu vulkanik, pasir, kerikil dan lain-lain yang dikeluarkan kemudian didinginkan oleh hujan. Campuran bahan-bahan tersebut kemudian membentuk unsur tanah vulkanik.

Namun, proses pembentukan tanah vulkanik tidak cepat dan memakan waktu bertahun-tahun. Selang beberapa tahun, tanah vulkanik baru bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

Sifat tanah vulkanik

Jenis tanah ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

– Mengandung nutrisi dalam jumlah yang sangat tinggi seperti natrium, kalium, kalium, besi dan aluminium dari letusan gunung berapi

– Warna lapisan permukaan abu-abu sampai hitam pekat. Jika lapisan bawah berwarna kekuningan, kemerahan atau coklat. 

– Struktur rentan terhadap erosi.

– Sifatnya longgar.

Nah diatas adalah rekomendasi media tanam yang baik untuk tanaman anda. Antara lain, tanah humus, dataran banjir dan tanah vulkanik agar tanaman Anda bisa tumbuh dengan subur. Semoga bermanfaat !

Related posts

Special offers

Custom Transport
Solutions

Complex logistic solutions for your business

View details

Warehousing & Storage
Services

Careful storage of your goods

View details